Salah satu ajaran yang paling terkenal dalam Kitab Analects adalah wu-wei—bertindak tanpa ngotot (effortless action). Konsep tersebut menekankan agar manusia melakukan tindakan yang ‘alamiah’ dan tidak memaksakan kehendak. Melakukan tindakan secara ‘alamiah’, berarti melakukan sesuatu yang memang bisa dikendalikan manusia. Sebaliknya, dengan hal-hal yang tidak bisa dilakukan—di luar kendali manusia—maka sikap yang mesti dilakukan adalah penerimaan. Inilah yang disebut takdir/kehendak Surga. Wu-wei bisa dicapai jika manusia mempelajari dan menerapkan ‘Jalan’ kebijaksanaan. Dengan itu, ia bakal merasakan bahwa semesta, dan semua yang ada di dalamnya, akan bergerak dengan sendirinya dalam menata dan menyeimbangkan kehidupan ini. Ajaran-ajaran Konfusius yang terkandung dalam buku ini membantu kita untuk bisa menyerap kebijaksanaan dan menerapkannya dalam kehidupan. Meski berisi petuah-petuah yang berasal dari ribuan tahun lalu, namun isinya sarat dengan nilai-nilai adiluhung yang selalu kontekstual. Itu akan membantu kita dalam mengarungi kehidupan di era modern ini yang penuh dengan kecemasan, ketidakpastian, kesepian, bahkan menyelamatkan kita dari keterpurukan dan kesengsaraan karena pola pikir yang kacau dalam memandang dunia dan kehidupan.
| Penulis | : | Konfusius |
|---|---|---|
| Penerbit | : | IRCISOD |
| Tahun terbit | : | 2025 |
| ISBN | : | 978 |
| Halaman | : | 546 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500
