Di penghujung abad ke-19, Sigmund Freud mengalami transformasi intelektual yang dramatis—dari seorang ahli saraf klinis yang bekerja dalam kerangka fisiologi dan anatomi menjadi pelopor pendekatan baru yang radikal untuk memahami pikiran manusia. Buku ini menangkap titik balik kritis tersebut dengan menyajikan upaya-upaya awal Freud untuk merumuskan teori dan praktik psikoanalisis. Di bagian pertama, Freud—bekerja sama dengan Breuer—memperkenalkan konsep represi dan menyatakan bahwa gejala histeris muncul dari trauma emosional yang belum terselesaikan, terpendam di alam bawah sadar. Di kemudian hari, Freud melanjutkan karyanya secara independen dan ia menerbitkan beberapa makalah dengan judul "neuro-psikosis pertahanan", di mana ia memperdalam fokusnya pada represi sebagai mekanisme psikologis yang mendasari kondisi seperti histeria dan neurosis obsesif. Freud juga membahas neurosis kecemasan dengan menyatakan bahwa hal itu tidak disebabkan oleh represi psikologis, melainkan oleh ketegangan seksual yang tak kunjung reda. Dalam pandangan ini, ketika energi seksual tubuh (libido) tidak tersalurkan dengan baik—akibat pantang, koitus interuptus, atau bentuk frustrasi lainnya—hal itu berubah menjadi gejala fisiologis kecemasan. Meskipun Freud kemudian merevisi pandangan ini, makalah ini menandai upaya awal untuk membedakan antara neurosis fisik dan psikologis. Secara keseluruhan, tulisan-tulisan ini mendokumentasikan langkah berani Freud menjauh dari materialisme medis abad ke-19 menuju teori jiwa yang revolusioner. Tulisan-tulisan ini menunjukkan seorang pemikir yang menguji dan mengoreksi ulang gagasan, mengintegrasikan materi kasus, dan secara bertahap membangun model pikiran manusia berdasarkan konflik, represi, hasrat bawah sadar, dan ekspresi simbolis.
Penulis | : | Sigmund Freud |
---|---|---|
Penerbit | : | BASABASI |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 308 |