Boleh jadi, teori tentang pikiran dimulai bukan dengan analisis pengetahuan. Melainkan, dengan pencarian atas alasan dan fungsi spiritual “ketidaktahuan” yang janggal. Inilah yang mesti dijadikan titik awal dalam memahami mitos. Dengan itu, kita tidak akan lagi menganggap mitos sebagai hal yang sepele, salah, atau di luar nalar. Justru, mitos menjadi sebentuk sistem pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat primitif. Mitos tidak pernah keluar dari lingkaran magis ide-ide figuratifnya. Mitos mencapai ketinggian religius dan puitis. Namun, jurang antara konsepsi-konsepsinya dengan konsepsi-konsepsi sains tidak pernah menyempit sedikit pun. Di tengah-tengah itu, bahasa, yang lahir dalam lingkaran magis yang sama, memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas antara keduanya, antara mitos dan sains. Bahasa membawa kita dari fase pembuatan mitos mentalitas manusia ke fase pemikiran logis dan konsepsi fakta. Dengan merujuk pada ilmu bahasa dan penelusuran terhadap budaya masyarakat primitif, Ernst Cassirer berhasil menjabarkan bagaimana suatu mitos bisa terbentuk. Dengan analisis filosofis yang mendalam, ia menyajikan fakta-fakta yang rasional dan logis tentang mitos dan konsepsi-konsepsi pengetahuan masyarakat primitif.
Penulis | : | Ernst Cassirer |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 164 |