Sebuah teks yang telah dipisahkan dari penutur dan kondisi aktual pengucapannya akan mengapung dalam ruang hampa yang memungkinkan munculnya penafsiran tak terbatas. Alhasil, tak ada teks yang dapat ditafsirkan menurut makna resmi yang pasti, orisinal, dan final. Namun, bagaimana jika kita terlebih dahulu mengandaikan bahwa setiap teks memiliki “makna harfiah” dari kata leksikal yang merupakan kata yang terdaftar paling awal di dalam kamus, dan serta menjadi definisi yang digunakan oleh setiap orang jika ditanyai tentang makna kata tersebut? Masih bisakah kita melakukan tafsir tak terbatas terhadap sebuah teks? Dalam buku ini, Eco menguraikan tentang hak-hak teks dan penafsir, yang disebut batas-batas tafsir. Eco menegaskan bahwa gagasan semiosis tak berkesudahan tidak mengarah pada kesimpulan bahwa tafsir tidak memiliki kriteria. Meski tafsir memiliki potensi yang tak terbatas, namun bukan berarti tafsir tidak memiliki objek dan hanya “mengalir” demi dirinya sendiri.
Penulis | : | Umberto Eco |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 390 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500