Seluruh bagian bangunan itu seakan-akan hidup; bangunan itu menyerapku, lambungnya yang besar mencernaku dengan perlahan. Mungkin ia telah mulai mencernaku saat pertama kali aku menginjakkan kaki di sana, tetapi aku masih dapat mengingat dengan jelas hari itu ketika untuk pertama kalinya aku tersadar akan kekuatannya. Aku berdiri dengan perlahan. Meskipun tidak ada jiwa lain kecuali aku di dalam istana ini dengan ratusan ruang dan kelengangan yang mahaluas, saat orang bisa tertidur dengan lelap dan hanya gema yang terdengar, aku masih merasa ketakutan kalau-kalau aku membangunkan seseorang. Sebagian besar kamar di dalam istana ini tertutup, dan aku belum pernah masuk ke sana sebelumnya; jadi, aku tidak bisa mengatakan ke mana dan lewat jalan mana aku melangkah malam itu. Aku duduk di tempat tidur dan mendengar seseorang merintih dan meratap; seseorang yang sedang menangis di bawah tempat tidur, di balik lantai, terkubur dalam kegelapan, dalam batu-batu fondasi istana. Bebaskan aku; hancurkan pintu dari khayalan yang sia-sia ini, dari tidur yang nyenyak, dan khayalan yang kejam; angkat aku ke atas kudamu, dekap aku di dadamu, bawa aku jauh-jauh menyusuri hutan, melintasi gunung, sungai menuju tembok cahayamu! Siapa aku? Bagaimana caranya aku menyelamatkannya? • Batu-Batu Kelaparan • Hukuman • Sang Tamu • Penyerahan Kekayaan • Thakurda
Penulis | : | Rabindranath Tagore |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2023 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 108 |