Kita hidup pada zaman yang di dalamnya penguasaan uang atau materi lewat kerja keras dan ketekunan diterima sebagai suatu yang baik dan seharusnya. Sebaliknya, duduk merenung, merefleksikan sesuatu dapat dianggap sebagai perilaku yang melecehkan waktu dan efisiensi.
Begitu ya Begitu tapi Mbok Jangan Begitu merupakan karya Danarto dalam bentuk esai yang, tampaknya, dimaksudkan untuk menyentil kebiasaan yang cenderung tergesa-gesa untuk berlari mencari nafkah. Dan dalam ketergesaan itu kadang manusia lupa untuk sedikit mencoba memahami fenomena kehidupan. Bahkan cenderung lupa bahwa fenomena itu tidak lepas dari “skenario†yang ditulis oleh Allah Swt.
Dari delapan puluh judul lebih tulisan yang terhimpun dalam buku ini, Danarto yang santri itu, mencoba mencegah kita untuk menjadi kurang peka atau tumpul dalam memahami fenomena kehidupan dalam konteks membaca “skenario†Ilahi.
“Dalam esai-esai ini, Danarto tidak lepas dari kebiasaannya sebagai penulis cerpen yang telah mengembangkan cap yang khas, yaitu ,fantastik-surealistik'. Yakni melihat kehidupan tidak sebagai realitas biasa tetapi sebagai realitas yang berlapis-lapis dengan kemungkinan cerita. Namun demikian, buku ini tidak mengandungâ€â€apalagi mengajarkanâ€â€pesimisme, tetapi memberikan semangat optimisme dalam ketawakkalan kepada takdir Tuhan.†â€â€Umar Kayam
Penulis | : | Danarto |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2016 |
ISBN | : | 978-602-391-300-8 |
Halaman | : | 416 |