Semua cerpen dalam buku ini menyiratkan jalan pemikiran Danarto, bahwa realitas yang tak tampak, jalin-menjalin menjadi satu. Seperti dunia dan akhirat.
Berhala mendapatkan penghargaan dari Pusat Bahasa pada tahun 1990 dan Pustaka Firdaus mendapat penghargaan sebagai penerbit Buku Utama jenis fiksi 1987.
Saat ini, Berhala sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Prancis, dan Jepang.
***
“Apakah orang ini sudah siap dicabut nyawanya?” nada bertanya Izrail yang entah ditujukan kepada siapa.
“Belum. Orang ini belum siap untuk dicabut nyawanya,” jawab rambut di atas kening saya. Ruang dan waktu seketika diliputi kehampaan dan saya bergulir persis batang pisang dari tebing ke sungai. Tidak. Sungguh tidak. Ini tidak benar.
“Orang ini sama sekali belum siap untuk dicabut nyawanya,” seru kaki saya. Tidak. Sungguh tidak. Ini tidak benar.
Saya merasa diperlakukan tidak adil. Bahkan merasa ditindas. Bagaimana mungkin rambut di atas kening dan kedua kaki saya telah bertindak tanpa seizin saya, menjawab pertanyaan Malaikat Izrail. Ini kelancangan yang keterlaluan. Bagaimana mungkin mulut saya justru terkunci menghadapi saat yang paling genting ini. —“Dinding Anak”
***
Danarto dan cerpen-cerpennya adalah kasus yang istimewa. Mungkin tidak ada penulis cerpen di negeri ini yang sejak semula sudah dengan sangat sadar menciptakan “dunia alternatif” dalam cerita-ceritanya.(Umar Kayam)
Penulis | : | Danarto |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2017 |
ISBN | : | 9786023912704 |
Halaman | : | 228 |