Pada mulanya adalah kata dan selebihnya adalah problem. Dalam artian, benar jika kaum filsuf mengatakan bahwa manusia dikuasai oleh kata-kata. Namun, pada saat yang sama, pengalaman manusia bersama kata-kata menyisakan problem. Problem itu, salah satunya, sebagaimana ditunjukkan oleh Achmad San dalam buku ini, adalah tidak memadainya bentuk-bentuk majas yang kita kenal di bangku sekolah. Misalnya, penggunaan frasa masyarakat jangan panik bukan ditujukan agar masyarakat tidak panik, namun adalah penghalusan, malah bisa dibilang pengaburan fakta, dari narasi pemerintah tidak transparan. Itu hanya salah satu problem yang coba diblejeti oleh buku ini. Selebihnya, buku ini menawarkan sejumlah problem lain. Sebab, buku ini memang bertolak dari problem-problem kebahasaan yang kita lihat, alami, bahkan lakukan sehari-hari, yang kadang-kadang tidak kita sadari, baik di alam offline maupun alam online. Untuk satu dan lain hal, tilikan-tilikan yang dilakukan oleh Achmad San bersifat unik, tajam, bahkan tak terduga. Buku yang memuat 20 esai ini dibagi dalam tiga bagian: Bahasa dan Politik, Bahasa dan Masyarakat, serta Bahasa dan Gender.
Penulis | : | Achmad San |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2021 |
ISBN | : | 9786232930971 |
Halaman | : | 128 |