“Hidup dan bumi jadi tampak gawat.” Manusia melihat ke dalam diri dan sekitarnya dengan waswas, menciptakan batas-batas yang ketat, yang ingin kekal dan berlaku kapan saja, “baik buat semua, keji buat semua”, disertai alasan-alasan yang berlapis-lapis. Untuk itu, manusia memikirkan dan merumuskan agama, membentuk sistem filsafat dan ideologi. Ia tak membuka ruang yang khusus untuk tiap-tiap “aku” dan “kau” yang berbeda dan berubah dan tak terduga. Ia menekan, membenam, memberat. Akhirnya, kita yang “terlalu lelah untuk mati” hidup terus, tapi “dalam ruang-ruang pemakaman”. Tarian membebaskan diri dari itu. Ekspresi tubuh itu penting untuk menyambut hidup dengan riang, ringan hati, berani, tanpa beban, dengan tawa lepas.
Penulis | : | Goenawan Mohamad |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2021 |
ISBN | : | 978-623-293-522-8 |
Halaman | : | 188 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500