Agama-agama besar tertua di India—Hindu, Jainisme, dan Buddha—pada akhirnya, membentuk sistem filsafat yang melahirkan beragam mazhab. Antar mazhab, terkadang, saling mempengaruhi dalam pembentukan gagasan dan ajarannya. Atau, justru mereka saling mengkritik. Biasanya, kritikan antarmazhab ini dilakukan dengan menerbitkan suatu karya baru—sebagai bentuk sanggahan kepada mazhab lawan atau untuk mempertahankan argumennya. Dan, ini menjadi ciri khas dari peradaban filsafat India.
Misalnya, ada suatu karya. Maka, karya tersebut akan diulas sehingga bisa menghasilkan suatu karya baru. Dari satu ulasan karya itu, akan diulas lagi hingga menjadi suatu karya baru lainnya, dan begitu seterusnya. Proses seperti ini terus berulang dalam berbagai periode. Ini membentuk mata rantai keilmuan yang sangat panjang, dari dulu hingga sekarang, sehingga masih mempertahankan orisinalitasnya.
Buku ini menawarkan pembahasan sejarah filsafat India yang dikaji dari berbagai aspek. Tinjauan terhadap teks-teks kuno, analisis hubungan antarmazhab, dialektika pengetahuan, dan periodesasi yang dilakukan, memungkinkan kita untuk bisa dengan mudah memahami dinamika dari peradaban filsafat India yang dimulai sejak zaman Weda (1500–500 SM).
Penulis | : | Prof. Dr. Surendranath Dasgupta |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 422 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500