Ketika Herbart menjadi profesor di Konigsberg dan Hegel baru saja pindah dari Heidelberg ke Berlin, muncullah karya utama Arthur Schopenhauer, yang, meskipun sedikit menarik perhatian pada saat itu, mengungkapkan interpretasi dunia dan manusia. Schopenhauer bertentangan dengan interpretasi yang ditawarkan oleh para idealis besar. Tanpa berbasa-basi, ia menyatakan penghinaan total terhadap Fichte, Schelling, dan Hegel, terutama yang disebut terakhir, dan menganggap dirinya sebagai lawan besar mereka dan pemasok kebenaran sejati bagi umat manusia. Arthur Schopenhauer lahir di Danzig pada 22 Februari 1788. Ayahnya, seorang saudagar kaya, berharap anaknya bisa mengikuti jejaknya. Schopenhauer muda memenuhi janjinya, tetapi dia tidak menyukai karier bisnis dan pada kematian ayahnya tahun 1803 dia memperoleh persetujuan ibunya untuk melanjutkan studi. Pada tahun 1809 ia memasuki Universitas Gottingen untuk belajar kedokteran, tetapi ia beralih ke filsafat di tahun kedua. Seperti yang dia katakan, hidup adalah kumpulan masalah dan dia telah memutuskan untuk menghabiskan waktunya untuk merenungkannya. Terlepas dari gaya konfrontatifnya yang vulgar, tak bisa dipungkiri bahwa Schopenhauer adalah seorang pemikir dan terutama seorang penulis yang brilian. Buku Seri Tokoh Filsafat diterjemahkan dari karya termasyhur Frederick Charles Copleston, seorang pendeta Yesuit Inggris, yang sebelumnya diterbitkan dalam sembilan jilid antara tahun 1946 dan 1975. Sebagaimana dicatat oleh The Encyclopedia Britannica, karya ini adalah “teks dasar pengantar filsafat untuk ribuan siswa universitas, khususnya dalam edisi paperback AS-nya.”
Penulis | : | Frederick Copleston |
---|---|---|
Penerbit | : | BASABASI |
Tahun terbit | : | 2022 |
ISBN | : | 978-623-305-297-9 |
Halaman | : | 80 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500