Fundamentalisme dipandang sebagai ancaman utama bagi perdamaian dunia saat ini, kesimpulan yang mustahil diabaikan sejak peristiwa di New York pada 11 September 2001. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan “fundamentalisme”? Sejak kata itu diciptakan oleh kaum evangelis Protestan Amerika pada tahun 1920-an, penggunaan istilah “fundamentalis” telah meluas hingga mencakup beragam kaum konservatif radikal dan puritan ideologis, yang tidak semuanya adalah gerakan agama. Saat ini, fundamentalisme bisa berarti pemukim Israel militan maupun kaum radikal Islam yang menentang mereka, istilah itu bisa berarti orang Kristen, Hindu, kaum animal liberationist, dan bahkan kaum nasionalis Buddha. Di sini, pakar Timur Tengah Malise Ruthven menyelidiki akar historis, sosial, agama, politik, dan ideologis fundamentalisme, dan mendedahkan polemik dan stereotipe yang mengitari fenomena kompleks ini—yang, seraya menghindari definisi sederhana, perlu segera dipahami.
Penulis | : | Malise Ruthven |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCISOD |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978-623-7378-60-0 |
Halaman | : | 234 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500