Gen Z memang memiliki tantangan tersendiri. Banyak dari mereka yang mengalami krisis identitas, tekanan sosial yang tinggi karena media sosial, hingga burnout (keletihan mental) akibat tuntutan produktivitas yang tidak sehat. Akhirnya, mereka seringkali dianggap sebagai generasi yang manja, minim etos kerja, gampang mengeluh, dan sulit diatur. Bahkan, tak sedikit yang menyematkan label “generasi rebahan” kepada mereka. Ditambah lagi persoalan bangsa yang datang silih berganti. Sebutlah misalnya gelombang PHK massal awal Januari 2025 yang melanda berbagai sektor industri di Indonesia. Generasi muda yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi justru akan kehilangan motivasi ketika melihat lapangan kerja semakin sempit. Tengoklah pula tentang banyaknya anak yang terjerumus dalam budaya kekerasan Lingkungan keluarga dan masyarakat kerap gagal menjadi benteng moral. Gelombang PHK yang tak terbendung, hilangnya semangat di kalangan generasi muda, maraknya budaya kekerasan, dan lain sebagainya adalah bukti nyata bahwa Indonesia sedang menghadapi urgensi besar yang tidak bisa lagi diabaikan. Sudah pasti Gen Z berada dalam pusaran krisis multidisiplin.
Penulis | : | Muhammad Nafis, S.H., M.H. |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 166 |