Salah satu pendiri filsafat Barat, Plato (sekitar 427-347 SM), lahir dalam keluarga bangsawan Athena selama periode kerusuhan sosial dan politik setelah pecahnya Perang Peloponnesos (431-404 SM). Sebagai pemuda, Plato sendiri memiliki aspirasi politik, tetapi harapannya untuk reformasi ditantang ketika, pada tahun 399 SM, Socrates, pemikir dan guru filsafat terkemuka pada masa itu, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Athena, yang diduga karena merusak kaum muda dan merusak keyakinan agama yang sudah mapan. Setelah kematian Socrates, Plato berlindung di Megara, lalu dari sana melakukan perjalanan luas, di Yunani, Mesir, Italia, dan Sisilia. Pada tahun 387 SM, ia mendirikan Akademi, sebuah lembaga yang didedikasikan untuk penelitian filsafat dan sains. Empat dialog yang terdapat dalam volume ini, yang menggambarkan pengadilan dan eksekusi Socrates, umumnya dianggap termasuk dalam periode awal, di mana Phaedo sebagai puncaknya. Di antara doktrin-doktrin filsafat yang dibahas oleh Socrates adalah: pengetahuan sejati sebagai bentuk ingatan kembali; keberadaan ideal Bentuk atau Ide yang melampaui indra; keabadian jiwa; dan metempsikosis (perpindahan jiwa setelah kematian ke tubuh lain). Socrates, dengan memegang paradoks terkenal bahwa kebijaksanaan hanya terletak pada pengetahuan tentang kebodohannya sendiri, mendorong pengasuhan jiwa dalam persiapan untuk kematian dan pengabaian dunia indra secara sukarela.
Penulis | : | Plato |
---|---|---|
Penerbit | : | BASABASI |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978-623-305-484-3 |
Halaman | : | 320 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500