Lomba-lomba Menuju PTN-BH. Begitulah buku ini diberi judul. Judul tersebut bukannya tanpa alasan. Trending topik seputar pro dan kontra adanya PTN-BH belakangan ini mengundang perhatian sejumlah publik. Yang pro nampaknya bersikukuh bahwa dengan melakukan ‘swastanisasi’ maka spirit entrepreneur mutlak dilakukan agar segala ‘jerat birokrasi’ ala organisasi pemerintah bisa diatasi. Yang kontra beranggapan bahwa urusan pendidikan adalah urusan investasi sumberdaya manusia, yang tidak boleh terjerumus pada ‘paham kapitalisme’. Oleh sebab itu, pemerintah harus menggelontorkan dana yang cukup agar kualitas luaran dari proses pendidikan tinggi bisa optimal sesuai dengan target, tidak justru perguruan tinggi dibebaskan untuk mencari tambahan dana untuk penyelenggaraan perguruan tinggi. Buku ini ingin mengemukakan beberapa argumen tentang relevansi keberadaan perguruan tinggi dengan status kelembagaan PTN-BH, serta tantangan dan konsekuensi atas konsep PTN-BH tersebut. PTN-BH adalah perguruan tinggi negeri yang memiliki status badan hukum yang dengan kewenangan yang diberikan memiliki otonomi dalam mengatur kegiatan akademik, administrasi, dan keuangan. Perkembangan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, jangan lupa bahwa untuk menjadi PTN-BH tentu harus memiliki kelengkapan persyaratan sesuai dengan regulasi. Di antara yang sangat berat dan tidak semua PTN bisa mengaksesnya adalah tentang anggaran pendidikan yang harus memenuhi syarat kemandirian. PTN-BH memang mandiri dalam tata kelola, tetapi aspek anggaran yang akan menutup biaya yang selama ini di-support oleh pemerintah itulah yang sesungguhnya sangat berat.
Penulis | : | Dr. Yusuf Amrozi, M.MT., Dr. Fahma Wijayanti, M.Si., M. Ainul Yaqin, M.Ed., danJumaiyah, M.Si. |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978 |
Halaman | : | 150 |