Fakta menunjukkan bahwa ada legacy, paling tidak, dari dua tradisi besar yang menempatkan kita harus menggeluti sumber-sumber berbahasa Belanda untuk studi Indonesia dan Islam Indonesia. Kedua tradisi itu berasal dari Belanda dan Indonesia (sebelum merdeka disebut Dutch East Indies bukan Dutch West Indies, Suriname sekarang). Studi Indonesia dan Islam Indonesia telah terjadi dan terus berlangsung baik sebelum Indonesia merdeka maupun setelahnya. Oleh karena itu, usaha para penulis mempublikasikan artikel-artikel mereka yang berbasis pada arsip-arsip/sumber-sumber berbahasa Belanda dalam book chapter tentang kajian Islam Indonesia dengan tema “Membaca Islam Indonesia dari Arsip-arsip Berbahasa Belanda: Studi Kasus Jawa, Sumatra, dan Sulawesi” dalam buku ini merupakan langkah strategis, paling tidak, untuk pengembangan studi Indonesia/Islam Indonesia. Tulisan sejarah Indonesia dan Islam Indonesia mereka berbasis laporan, surat kabar, buku, artikel, dan catatan-catatan yang berbahasa Belanda. Riset-riset semacam ini, terutama tentang Indonesia dan Islam Indonesia masa sebelum Indonesia merdeka, yang berbasis arsip tentu lebih memiliki data yang lebih reliable karena kekuatan originalitas dan informasi yang dikandungnya
Penulis | : | Sujadi, Avicenna al-Maududdy, Silfany Aprilla Yenti, Butiras Falah, Nur Julian Majid, Aulya Khoirotu |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 212 |