“Buku ini adalah teror mental. Bagaimana tidak. Gambaran saya mengenai Madura adalah Syaikhona Kholil, para kiai, masjid, dan pesantren. Juga saya sudah membaca arsip-arsip kolonial dari 1850–1940, tetapi tidak secuil kata pun menyebut blater (jagoan). Namun, tiba-tiba buku ini menulis tentang keberadaan blater, jaringan sosial, keterlibatan mereka dalam politik, dan keterlibatan mereka dalam Pilkades dan Pilbub. Malahan diungkapkan pula hubungan mereka dengan para kiai. Jadi, rasanya saya harus berpikir ulang tentang Madura, setidaknya tentang Bangkalan dan Sampang.” — Prof. Dr. Kuntowijoyo, M.A., penulis buku Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura, 1850–1940, Guru Besar Ilmu Sejarah UGM. “Buku karya Abdur Rozaki ini memiliki nilai yang cukup signifikan untuk dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk mengenal lebih dekat masyarakat Madura dengan segala persoalannya. Dari persoalan-persoalan yang diangkat buku ini, kita dimungkinkan untuk merumuskan suatu tawaran yang lebih tepat untuk mengantarkan mereka kepada masa depan yang lebih cerah melalui pengembangan keberagamaan mereka yang lebih transformatif dan pemaknaan kembali kearifan budaya yang mereka miliki.” —Prof. Dr. Abd. A’la, M.Ag., Guru Besar Bidang Sejarah Perkembangan Pemikiran Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.
Penulis | : | Abdur Rozaki |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2021 |
ISBN | : | 978-623-6166-56-7 |
Halaman | : | 200 |