Sejak lama politik dan kepentingan suatu negara hanya dikaitkan dengan hal-hal yang ada di bumi, namun sejak Perang Dingin terjadi, perebutan pengaruh politik dituangkan dengan pengembangan teknologi besar-besaran, salah satunya adalah teknologi antariksa yang dimulai oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat, Dalam konteks ini, peningkatan jumlah satelit yang mengorbit di antariksa dianggap sebagai ancaman bagi negara-negara yang terletak terutama pada jalur orbit satelit. Banyak pihak memandang peredaran satelit di orbit antariksa sebagai potensi risiko terhadap keamanan nasional karena dampak yang dapat dihasilkannya, terutama terkait dengan masalah sampah antariksa yang memiliki potensi kerusakan signifikan pada wilayah yang terkena dampak. Selain itu, ada juga masalah hukum dan etika yang harus dihadapi, termasuk masalah hak milik atas sumber daya antariksa dan dampak lingkungan dari aktivitas kegiatan antariksa. Meski demikian, perkembangan eksplorasi antariksa untuk kepentingan nasional negara-negara maju telah membawa dunia ke ambang era penemuan dan inovasi baru. Dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan yang terus berlanjut, diharapkan perkembangan lebih lanjut dapat meraih pencapaian yang luar biasa dalam penjelajahan antariksa di masa mendatang.
Penulis | : | Alif Syaifuddin Rahman, dkk. |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2023 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 160 |
Ade Mulyana, Anton Sukamto, Suci Sutjipto, Septian Cahyadi
Rp 88.000 0%
Rp 88.000
Iswandi Sukartaatmadja dan Anton Sukamto
Rp 88.000 0%
Rp 88.000
Ade Mulyana, Anton Sukamto, Bagus Priambodo, Edi Nurachmad, Suci Sutjipto, Septian Cahyadi
Rp 88.000 0%
Rp 88.000