Karya ini bukan sekadar mendeskripsikan hal ihwal hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, tetapi secara implisit juga menunjukkan betapa kedua negara di Asia ini perlu memperkokoh kerja samanya di berbagai bidang sebagai upaya memperkuat politik regional sekaligus menjadi penyeimbang geopolitik global. Buku ini bisa dikatakan komprehensif dari A-Z, dengan mengulas isu mulai dari politik ekonomi hingga kebudayaan; dari era Soekarno hingga Prabowo; dari KAA Bandung hingga BRICS, dari koleksi pers Melayu-Tionghoa hingga China Space Masjid Isitiqlal; dan dari isu anti-imperialisme hingga Perang tarif Trump. "Buku ini menjadi kado spesial bagi 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Tiongkok. Karya ini bukan hanya menyajikan aspek-aspek sejarah terkait hubungan bilateral kedua negara, tetapi juga mampu memberikan proyeksi bagi masa depan keduanya baik dalam bidang ekonomi, politik hingga kebudayaan dengan berbasiskan pada fakta dan data yang berkembang saat ini. Addin Jauharudin Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor “Buku ini menjadi cermin relasi Indonesia-Tiongkok hari ini. Tulisannya mengalir, dibingkai dengan narasi teoretis dan fakta empiris yang kukuh. Pada bagian proyeksi ekonomi, isu Blue Economy Cooperation, bergabungnya Indonesia ke BRICS, perjalanan 15 Tahun Perdagangan hingga perang tarif Trump tidak luput dari bahasan para penulis buku ini. Sebuah buku yang apik dan layak untuk dibaca bagi para pengkaji relasi Indonesia-Tiongkok, ekonom, pebisnis, dan akademisi kawasan. Esther Sri Astuti Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)
Penulis | : | Budy Sugandi, Iksan Sahri, Bernando J. Sujibto, Ahmad Munji |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | 978-634-7157-19-5 |
Halaman | : | 446 |