Buku ini merangkum pengalaman para penulis dunia. Berbincang tentang pelbagai gatra dari aksara yang diterakan. Dan, tak ada salahnya kita mulai mengikuti mereka: bersegera untuk menulis. Dalam buku ini, Edward Said yang “akademisi” bicara soal etos kepenulisan Naguib Mahfouz. Hal yang sama dilakukan Márquez atas Ernest Hemingway. Lalu, Mark Twain berkisah tentang lika-liku pelik yang dihadapinya hingga akhirnya bukunya terbit. Michel Foucault yang filosofis mengajak berdiskusi soal fungsi pengarang dan kaitannya dengan wacana. Milan Kundera sibuk membeberkan definisi-definisi agar tafsir atas karya-karyanya tak dikhianati para penerjemah di pelbagai negara. Nadine Gordimer menyampaikan pendapat yang tak jauh-jauh dari maksud Foucault. Sementara itu, Octavio Paz berbijak kata dengan harapan bisa mendamaikan penulis dan penerbit. Masih ada Virginia Woolf yang mengkritik tugas para kritikus yang tampak serasa diri mereka benar sendiri. Dan Walter Benjamin, yang pemikirannya terserak dalam sekian keping esai, menunjukkan akhir riwayat tradisi oral (dongeng) serta munculnya prosa.
Penulis | : | Albert Camus, dkk. |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 226 |