Osamu Dazai menulis Kitab Dongeng pada bulan-bulan terakhir Perang Pasifik. Dongeng tradisional yang menjadi landasan penceritaan ulang Dazai sudah dikenal anak-anak sekolah di Jepang, tetapi ini bukanlah buku anak-anak. Di tangan Dazai, karakter-karakter yang dikenal luas seperti lelaki tua sampai perempuan tua baik hati, rakun tanuki yang genit, gergasi Oni yang menakutkan, burung pipit yang lidahnya terpotong, sampai Urashima Taro, menjelma individu-individu kompleks yang menghadapi pelbagai dilema moral. Cerita-cerita yang dihasilkan menggugah pikiran, subversif, dan sering kali lucu. Kecerdasan tajam dan humor ala Dazai yang kaya terlihat jelas di seluruh karyanya. Karangan Dazai menggambarkan kondisi manusia dengan cara yang begitu lugas dan realistis. “Gaya bercerita Dazai sering menyusupkan kepedihan manusia dalam berbagai situasi. Meski adakalanya terbaca riang atau sarat sukacita di awal, situasi-situasi ini senantiasa berpangkal pada satu simpulan yang serupa di hampir seluruh karyanya: kegagalan.” —Bagus Dwi Hananto
Penulis | : | Osamu Dazai |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 140 |