Sastra Turki, dan buku-buku terjemahan mereka, tentu masih belum begitu akrab dalam keseharian pembaca Indonesia, selain hanya sebatas karya-karya Orhan Pamuk. Banyak alasan yang melatarbelakangi kondisi tersebut yang bisa ditengarai secara garis besar. Pertama, terkait dengan akses bahasa yang eksklusif, setidaknya hingga 2010. Selain Orhan Pamuk, ada tiga penulis penting yang karya-karyanya diterjemahkan dalam buku ini, yaitu Sabahattin Ali, Oguz Atay, dan Hamdi Tanpinar. Mereka adalah penulis prolifik di mana buku-bukunya terus dibaca dan dicetak hingga hari ini. Novel Sabahattin Ali, Kurk Mantolu Madonna (1943), menjadi novel paling laris di Turki hingga sekarang. Selain itu, nama Oguz Atay dan Hamdi Tanpinar tentu semakin mengeramatkan karya-karya sastra Turki modern dengan posisi masing-masing yang hebat.
Penulis | : | Sami Pa?azade Sezai dkk |
---|---|---|
Penerbit | : | BASABASI |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 162 |