Pengalamannya memiliki kehidupan sebagai orang miskin pada usia dini membawa Paulo Freire pada penemuan yang digambarkannya sebagai “budaya diam” kaum terpinggirkan. Ia menyadari bahwa ketidaktahuan dan kelemahan mereka merupakan produk langsung dari keseluruhan situasi dominasi ekonomi, sosial, politik, serta paternalism. Bukannya didorong dan dibekali untuk mengetahui serta menanggapi realitas nyata dunia, mereka justru dibiarkan “tenggelam” dalam situasi kesadaran. Tepat saat massa terpinggirkan di Amerika Latin bangkit dari kelemahan tradisional dan ingin berpartisipasi sebagai subjek dalam pembangunan negara mereka, Paulo Freire menyempurnakan metode pengajaran bagi kaum buta huruf yang telah berkontribusi pada proses tersebut secara luar biasa. Pendekatannya berpusat pada kemampuan untuk menghadapi realitas secara kreatif Freire menyumbangkan belas kasih bagi orang-orang miskin di dunia dengan keyakinan intelektual, praktis, serta kerendahan hati. Ia profesor filsafat pendidikan sekaligus orang yang dapat membayangkan alternatif dan mengawali tindakan. Di tangan Paulo Freire, literasi menjadi senjata untuk perubahan sosial. Sekali lagi, pendidikan menjadi sarana manusia untuk memahami, menafsirkan, mengkritik, dan mengubah dunia di sekitar mereka.
Penulis | : | Paulo Freire |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 236 |