Di dalam kumpulan cerpen ini, cinta bukan sekadar perkara hati. Ia berkelindan dengan kelas sosial, warisan luka, tubuh yang lelah, dan lidah-lidah yang tak lagi percaya pada bahasa. Perihal Cinta dan Anjing Betina menyajikan cerita-cerita yang menggugat kenyataan sehari-hari dengan absurditas yang nyaris masuk akal—membongkar tatanan dari sudut-sudut sempit yang biasa luput dari perhatian: lapak daging di pasar, gang-gang kumuh, lorong bawah tanah, atau benak seorang tukang pos yang tak pernah sekadar mengantar surat. Lewat tokoh-tokoh yang tampak kalah dari hidup—anak jagal yang bisa bicara dengan binatang, gadis pemurung, pekerja kasar, dan makhluk-makhluk tak bernama—buku ini menyingkap struktur sosial yang rapuh namun dibiarkan terus berdiri. Mereka bicara, memberontak, atau sekadar bertahan dengan cara masing-masing, sering kali dengan humor pahit dan kemarahan yang disamarkan dalam absurditas. Dan justru dari keganjilan itulah, kritik paling telak lahir: tentang bagaimana manusia diperlakukan, dilupakan, atau dipaksa tunduk dalam sistem yang tak pernah memihak mereka. Perihal Cinta dan Anjing Betina tidak menawarkan penyelesaian, tapi membuka luka-luka yang kerap dibungkam oleh sopan santun dan tata krama. Ia menulis ulang dongeng modern dari bawah—dari suara-suara yang biasanya tak didengar. Dan dalam setiap kalimatnya, kita diajak mempertanyakan siapa yang sesungguhnya waras, dan siapa yang hanya pandai menyembunyikan kegilaannya.
Penulis | : | A. Muttaqin |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 104 |