Berabad-abad lamanya, para nabi, agamawan, penguasa, pemerintah, polisi, industrialis, dan orang tua menanamkan kata-kata berikut ke benak kita: kepatuhan adalah kebajikan yang utama, sedangkan ketidakpatuhan adalah keburukan yang nista. Tetapi, sekarang, mari kita putar 180 derajat cara pandang ini dan pahami pernyataan berikut: sejarah umat manusia berawal dari tindakan ketidakpatuhan, dan bukan tidak mungkin sejarah umat manusia justru akan berakhir karena tindakan kepatuhan. Tindakan ketidakpatuhan telah membebaskan Adam dan Hawa. Mereka harus meninggalkan Taman Firdaus untuk belajar mengandalkan kekuatan sendiri dan menjadi manusia yang utuh. Itulah fajar awal sejarah umat manusia. Tanpa sikap ketidakpatuhan, mustahil akan lahir suatu peradaban. Inilah buku yang hendak mencetak pembacanya menjadi “manusia”, makhluk yang yang berani mengatakan “tidak” pada kekuasaan, sosok yang mampu mendobrak rasa takut yang menghegemoni dirinya, yang bertindak sekalipun destruktif, namun revolusioner, lebih mengutamakan prinsip-prinsip kebebasan dan otonomi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan daripada ideologi, negara, partai, dan suprastruktur-suprastruktur eksternal lainnya. Inilah buku yang memuat pemikiran-pemikiran kritis Bapak Psikoanalisis Sosial yang menyediakan strategi dan metodologi bagi kita untuk benar-benar menjadi apa yang sering disebut sebagai “manusia seutuhnya”.
Penulis | : | Erich Fromm |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2020 |
ISBN | : | 9786237378501 |
Halaman | : | 116 |