Pada usia 21 tahun, Ibnu Batutah memulai perjalanan panjangnya dengan niat semula untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah, namun berkembang menjadi eksplorasi selama hampir 30 tahun, menjadikannya salah satu penjelajah terjauh dan paling produktif dalam sejarah dunia Islam, bahkan melampaui jangkauan penjelajah Eropa seperti Marco Polo. Ibnu Batutah menjelajahi wilayah mulai dari Afrika Utara dan Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan, Kepulauan Nusantara, hingga Tiongkok. Ia berinteraksi dengan berbagai kebudayaan, sistem pemerintahan, kehidupan sosial, dan praktik keagamaan di setiap wilayah yang dikunjungi. Mulai dari kota-kota megah, pelabuhan ramai, istana sultan, kehidupan masyarakat, praktik keagamaan, hingga kondisi sosial. Sepulangnya ke Maroko pada tahun 1354, Ibnu Batutah mendiktekan kisah perjalanannya kepada penulis bernama Ibnu Juzayy, yang kemudian menyusunnya menjadi buku. Selain sebagai laporan perjalanan geografis dan etnografis, buku ini juga mencerminkan pandangan seorang Muslim abad pertengahan yang penuh kekaguman, kritik, dan refleksi atas keragaman dunia Islam dan sekitarnya. Perjalanan Ibnu Batutah bukan sekadar dokumen sejarah, tetapi juga jendela menuju dunia yang sedang berkembang dan terhubung melalui agama, perdagangan, dan budaya pada masa pramodern. Sebuah karya penting yang akan membawa kita menjelajahi dunia abad ke-14 melalui mata salah satu penjelajah terbesar dalam sejarah manusia.
Penulis | : | Ibnu Batutah |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 262 |