Pohon Sidrah (2018) Kata Pengantar Prof. Dr. Suminto A. Sayuti

Rp 50.000 0%
Rp. 50.000

Pohon Sidrah? Judul ini tentu menimbulkan pertanyaan karena frasa ini tidak lazim digunakan dalam bahasa keseharian.
Teks-teks kreatif memang tidak harus selalu menggunakan bahasa keseharian, tetapi ketika komunikasi estetis menghendaki pencapaian yang sesungguhnya, bahasa puitik tidak pula harus menghindari sepenuhnya hal-hal yang bersifat keseharian.
Bukankah pengalaman penyair juga sering, kalau tidak boleh dikatakan selalu, berangkat dari pengalaman keseharian, baik yang personal, sosial maupun yang religius?
Pohon Sidrah memang sebuah kolokasi baru yang tidak (begitu) dikenal di luar wacana puitik. Itulah sebabnya dibutuhkan interleks-interleks tertentu buat ''"memanjat'''-nya, yang bisa berupa karya lain dari penyair yang sama, dan bisa pula biografinya, yakni biografi dan terminologi literer, bukan biografi dalam pengertian curriculum vitae.
Pohon Sidrah adalah ''"orkestrasi pencarian'''. Di dalamnya terkandung makna state of confession penyair sebagai manusia di hadapan Sang Pencipta.
Pencarian itu sendiri bermula bukan dari tesis ''"aku berpikir aku ada''', melainkan bertolak pada ''"aku merespons lalu aku ada.'''

Rincian buku:

Penulis : Kuswaidi Syafi’ie
Penerbit : DIVA Press
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-391-628-3
Halaman : 124

Buku Terkait


Maulana Rumi
Rp 60.000 25%
Rp 45.000

Kuswaidi Syafi'ie
Rp 55.000 25%
Rp 41.250

Kuswaidi Syafi'i
Rp 50.000 25%
Rp 37.500

Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri
Rp 60.000 20%
Rp 48.000

Seyyed Hossein Nasr
Rp 75.000 20%
Rp 60.000

Maulana Rumi
Rp 78.000 20%
Rp 62.400