Kita hanya memiliki Pramoedya Ananta Toer. Setelah dia, tidak ada lagi. Karya-karyanya pilih tanding. Bahkan catatan, foto, atau video akan merasa takluk pada ketajaman pena Pram dalam menggambarkan latar kehidupan era kolonial. Siapa pun yang ingin “merasakan” hidup pada masa penjajahan, bacalah karya Pram—dan, sayangnya, ini adalah satu-satunya. Hidupnya yang dipenuhi oleh pergolakan politik dan ideologi membuatnya yakin bahwa menulis adalah tugas suci nasionalnya, dan karena itu merupakan sebuah tindakan politik. Ia memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan lewat jalan bercerita dan berkarya. Menulis sebagai tindakan politis, dengan demikian, adalah menulis yang terilhami oleh semangat transformasi sosial dan nilai-nilai kemanusiaan Indonesia. Melalui buku ini, pembaca akan diperkenalkan secara lebih komprehensif, bukan saja riwayat hidup Pram dari lahir hingga wafat, melainkan juga pergulatannya dalam silang-sengkarut politik dan ideologi, serta perlawanan abadinya terhadap despotisme kekuasaan.
Penulis | : | Muhammad Muhibbuddin |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978-623-8108-77-0 |
Halaman | : | 232 |