Manusia Barat berada dalam keadaan skizoid (ketidakmampuan untuk mengalami afeksi); dan karenanya menjadi begitu cemas, tertekan, dan putus asa. Meskipun ia masih berbasa-basi terhadap tujuan kebahagiaan, individualisme, inisiatif—tetapi sebetulnya sama sekali tak memiliki tujuan. Ditambah lagi, ia tidak hanya menanggalkan ilusi tentang Tuhan, tetapi juga melepaskan tujuan murni dari agama-agama humanistik besar: demi mengatasi keterbatasan diri yang teramat egotistical, demi menggapai cinta, objektivitas, bersikap takzim, dan menghargai kehidupan. Taoisme dan Buddhisme mempunyai rasionalitas dan realisme yang lebih unggul ketimbang agama-agama Barat. Mereka mampu melihat manusia secara realistis dan objektif. Inilah persisnya alasan mengapa pemikiran religius Timur, Taoisme dan Buddha—dan perpaduannya dalam Buddhisme Zen—menyandang nilai yang teramat penting bagi Barat dewasa ini. Buddhisme Zen menuntun manusia untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tentang eksistensinya: Jawaban yang pada dasarnya sama dengan apa yang dipetuahkan dalam tradisi Yahudi Kristen, namun yang tak serta-merta bertentangan dengan rasionalitas, realisme, dan independensi yang menjadi capaian berharga bagi manusia modern.
Penulis | : | Erich Fromm |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2022 |
ISBN | : | 978-623-5348-27-8 |
Halaman | : | 150 |