Freud berpendapat bahwa seseorang memperoleh rasa aman dengan menjadi bagian dari suatu kelompok. Namun, perasaan memiliki ini menyebabkan hilangnya kesadaran individu. Dengan demikian, perasaan apa pun dalam kelompok cenderung mempunyai pengaruh yang besar terhadap mereka. Perasaan yang ditransfer ke individu dari suatu kelompok kemudian diperbesar dan dikembalikan ke kelompok tersebut. Freud memeriksa secara rinci dampak yang cenderung ditimbulkan oleh kerumunan terhadap individu. Ia berupaya mengkaji bagaimana perasaan dan pikiran orang asing bisa berdampak signifikan terhadap seseorang. Freud banyak merujuk pada karya Le Bon. Dua gagasan paling signifikan yang dipinjamnya adalah; pertama, suatu kelompok tampaknya memiliki individu-individu yang bekerja secara harmonis. Akibatnya, satu kejadian dalam kelompok akan bergema ke seluruh bagian kelompok dan mempengaruhi tindakannya. Namun, jika individu yang sama ditempatkan dalam isolasi, perilaku dan tingkah laku mereka akan sangat berbeda dari reaksi mereka dalam kelompok. Meski Psikologi Kelompok masih dalam tahap awal, psikologi ini mencakup sejumlah besar masalah yang terpisah dan menawarkan kepada para peneliti masalah-masalah yang tak terhitung jumlahnya, yang sampai saat ini belum dapat dibedakan satu sama lain dengan baik. Penggolongan berbagai bentuk formasi kelompok dan pemerian fenomena mental yang dihasilkannya memerlukan banyak observasi dan pemaparan, dan telah melahirkan literatur yang sangat banyak. Freud, melalui buku ini, mengundang lebih banyak peneliti dan pemerhati ilmu psikologi dan psikoanalisis untuk memperdalam kajian Psikologi Kelompok.
Penulis | : | Sigmund Freud |
---|---|---|
Penerbit | : | BASABASI |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 138 |