Sejak zaman kuno, mimpi dianggap sebagai pesan dari Langit, wahyu Ilahi, atau ramalan masa depan. Bagi masyarakat tradisional dan agamawan, mimpi adalah sumber kebenaran yang lebih tinggi daripada kebenaran empiris—bahkan menjadi panduan dalam mengambil keputusan penting, mulai dari politik hingga spiritual. Di saat yang sama, pemikir modern juga banyak yang beranggapan bahwa mimpi sekadar aktivitas acak sel otak saat tidur, sementara yang lain melihatnya sebagai produk reaksi fisiologis belaka—tanpa makna, simbol, atau nilai interpretasi. Berdiri menentang gagasan-gagasan tersebut, Freud hadir dengan pendekatan baru: mimpi bukanlah hal gaib atau sekadar gejala biologis, melainkan ekspresi psikis yang bermakna. Ia memperkenalkan konsep “kerja mimpi”—proses psikis yang mengubah keinginan terpendam menjadi gambaran simbolik melalui mekanisme seperti kondensasi dan perpindahan. Bagi Freud, mimpi adalah pemenuhan keinginan tersembunyi yang terinspirasi oleh pengalaman, ingatan, dan hasrat yang ditekan. Buku karya Freud ini mengajak pembaca melihat mimpi bukan sebagai bunga tidur belaka, melainkan sebagai jendela menuju alam bawah sadar, tempat kebenaran tersembunyi tentang diri kita dapat terungkap.
Penulis | : | Sigmund Freud |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 1565 |