Severity: Warning
Message: fopen(/var/www/html/divapress/sessions/ci_session8iamg730um5tgr65gj85um8aho6f2a68): failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 172
Backtrace:
File: /var/www/html/divapress/Apps/controllers/Portal.php
Line: 8
Function: __construct
File: /var/www/html/divapress/index.php
Line: 316
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/www/html/divapress/sessions)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/html/divapress/Apps/controllers/Portal.php
Line: 8
Function: __construct
File: /var/www/html/divapress/index.php
Line: 316
Function: require_once
Ketika Nietzsche berbicara mengenai dunia sebagai fenomena estetika, dia tidak sedang berbicara tentang dunia yang ada untuk dipersepsi manusia. Sebaliknya, dunia adalah estetika dalam perkembangannya, dengan cara yang tidak dapat dibatasi atau sepenuhnya terkandung oleh pengalaman manusia. Keberlebihan estetika inilah yang dipahami oleh visi Dionysian atas dunia.
Pembahasan pandangan dunia Apollonian dan Dionysian menunjukkan cara Nietzsche memahami dunia, sifat manusia, moralitas, dan agama. Setelah itu, kita akan menyadari bahwa ungkapan Nietzsche yang paling populer, "Tuhan sudah mati", tidak muncul begitu saja di kemudian hari. Ide anti-agama ini selalu berkembang dan tumbuh di benak Nietzsche ... sejak ia menulis esai ini, atau bahkan jauh lebih awal.
Penulis | : | Friedrich Nietzsche |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978-623-189-384-0 |
Halaman | : | 108 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500