Bah Kanta masih ingat apa yang dikatakan calon bupati berambut pitak kala itu, “Sst†¦, bukan buat dimakan†¦,†bisiknya pelan, mata culasnya melirik ke kiri dan kanan, takut ada yang mendengarkan. “Buat syarat, Ki†¦ ehm buat†¦ anu, sesajen. Minta berkahnya begitu lho, Ki. Namanya juga ikhtiar, sebentar lagi Pilkada, Ki.†Begitu katanya, sambil matanya bergerak-gerak tak mau diam. Barangkali begitulah gelagat manusia yang tak bisa dipercaya, batin Bah Kanta.
Bah Kanta tak pernah mengira bahwa senja bisa tiba-tiba bisu.
***
Pembaca mungkin akan beberapa kali berhenti sejenak selama membaca Buku alumni #KampusFiksi yang kedua ini. Karena selain menikmati suguhan pesona budaya dari berbagai daerah di Indonesia, cerpen-cerpen ini akan meninggalkan jejak untuk direnungkan.
Penulis | : | Lugina W.G. dkk. |
---|---|---|
Penerbit | : | Diva Press |
Tahun terbit | : | 2015 |
ISBN | : | 978-602-0806-08-2 |
Halaman | : | 240 |