Musim semi tahun 1878 menjadi awal sebuah ekspedisi menantang ke jantung alam liar Pulau Sumatra. Carl Bock, penjelajah dan naturalis asal Norwegia, berangkat ke Hindia Belanda dengan misi ilmiah: mengumpulkan spesimen fauna dari wilayah barat pedalaman Sumatra. Namun, keberhasilan awal itu dibayangi tragedi: kapal yang membawa sebagian besar koleksinya karam, menenggelamkan hasil jerih payahnya ke dasar laut. Dalam buku ini, Bock mengisahkan dengan detail dan semangat petualangan yang luar biasa perjalanannya melintasi belantara Sumatra. Ia menjelajahi hutan-hutan perawan, berinteraksi dengan penduduk lokal, mencatat flora dan fauna eksotis, serta menyaksikan langsung kehidupan di pedalaman yang kala itu nyaris belum tersentuh dunia luar. Lebih dari sekadar catatan ilmiah, Sumatra Abad 19 adalah potret hidup dari zaman kolonial, ditulis dengan mata seorang pengamat tajam dan hati seorang penjelajah sejati. Dengan gaya naratif yang memikat dan dilengkapi ilustrasi serta peta yang teliti, buku ini mengajak pembaca menelusuri jejak langkah Bock menembus Sumatra yang liar dan memesona. Sebuah karya klasik penjelajahan yang tak hanya mengabadikan alam dan manusia, tetapi juga semangat zaman.
Penulis | : | Carl Bock |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 132 |