Sumbangsih Darwin untuk Sains dan Agama

Rp 70.000 20%
Rp. 56.000

Pertentangan antara kaum agamawan dan Darwinian seolah tak bisa didamaikan. Keduanya bagai musuh bebuyutan. Menurut kaum agamawan, teori evolusi Charles Darwin yang mengatakan bahwa manusia merupakan “tahap akhir” dari evolusi primata, wajib ditolak karena bertentangan dengan wahyu Tuhan. Sementara, menurut kaum Darwinian, teori evolusi diturunkan bukan dari abstraksi, melainkan hasil dari observasi ilmiah yang direkonstruksi menurut metode saintifik yang mapan, sehingga tak bisa dibatalkan, bahkan oleh wahyu sekalipun. Akibatnya, lahirlah ekses yang kontra produktif, seperti kebijakan pelarangan pengajaran teori evolusi di sekolah-sekolah negeri oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat pada tahun 1968, atau gerakan perlawanan terhadap teori evolusi Seventh-day dan Pantecostalism.

Atas dasar itulah, Francisco J. Ayala, seorang filsuf cum biolog, menulis buku ini. Dengan ringkas dan sederhana, buku ini menyatakan bahwa sains dan keyakinan keagamaan tidak harus bertentangan. Jika sains dan agama dipahami secara tepat, maka keduanya tidak mungkin bertentangan, karena terkait dengan masalah yang berbeda.

Sains lebih berkaitan dengan proses-proses penjelasan tentang alam semesta, seperti bagaimana planet-planet bergerak, kompoisisi materi dan atmosfernya, atau asal mula dan fungsi organisme. Sedangkan agama lebih berkaitan dengan makna dan tujuan dari dunia serta kehidupan manusia, seperti hubungan yang sesungguhnya antara manusia dengan Sang Pencipta dan sesamanya, serta nilai-nilai moral yang mengatur kehidupan masyarakat.

Rincian buku:

Penulis : Francisco José Ayala
Penerbit : IRCiSoD
Tahun terbit : 2020
ISBN : 9786236699089
Halaman : 290

Buku Terkait


Hans Albert
Rp 70.000 25%
Rp 52.500

René Descartes
Rp 55.000 %
Rp 55.000

John B. Thompson
Rp 80.000 25%
Rp 60.000

John B. Thompson
Rp 70.000 25%
Rp 52.500

Afthonul Afif
Rp 55.000 25%
Rp 41.250

Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500