Bagi banyak pengagumnya, Tan Malaka adalah sosok yang menawan, seseorang yang sangat berbeda dan hanya dapat disamakan dengan tokoh-tokoh dari masa silam: para pahlawan, orang bijak dalam cerita rakyat Indonesia, atau para revolusioner dan filsuf kejayaan Barat. Ia tampak memadukan romantisme seorang “Fajar Merah Indonesia” dengan ketajaman intelektual dan disiplin organisasi dari sang revolusioner yang gigih dan keras kepala. Saat ia kembali ke Indonesia pada tahun 1946, usai melewati pengasingan demi pengasingan, ia seperti terlahir kembali melintasi ruang dan waktu. Ia menjelma bak pendatang baru yang membawa pencerahan, menjadi orang asing yang melegenda. Di Indonesia masa kini, legenda Tan Malaka seakan menolak untuk dilupakan. Ia muncul dalam beberapa tahun terakhir, setelah penggelapan sejarah yang cukup lama pada era Soeharto. Wajah dan kutipan Tan Malaka kini telah menghiasi kaus oblong dan bahkan tulisan-tulisannya banyak diterbitkan ulang.
Penulis | : | Denedi Poer |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978-623-189-370-3 |
Halaman | : | 178 |