Apa itu nilai, apa itu kepastian, dan siapa itu manusia, adalah pertanyaan-pertanyaan yang dianggap berbahaya dan lekas-lekas disisihkan. Boleh dibilang, pertanyaan-pertanyaan ini membuka jalan terhadap “segala hal”, “semua kemungkinan”, “setiap yang tidak berharga”. Lihatlah, imbuh mereka, apa yang menimpa orang-orang yang melampaui batas ini: Nietzsche disandera mitologi fasis, Heidegger seorang Nazi, dan seterusnya. … bagaimana jika manusia, dalam pengertian humanisme, sedang dalam proses yang terbatas untuk menjadi tidak manusiawi? Dan, bagaimana kalau “kepantasan” bagi umat manusia berisi hal-hal di luar manusia? Jean-François Lyotard * Jean-François Lyotard adalah salah satu filsuf terkemuka Eropa, yang tersohor lewat karyanya The Postmodern Condition. Dalam buku yang penting ini ia mengembangkan analisisnya terhadap fenomena postmodernitas. Dalam diskusi yang luas ia mengkaji filosofi Kant, Heidegger, Adorno, dan Derrida serta melihat karya seniman modernis dan postmodernis seperti Cézanne, Debussy, dan Boulez. Lyotard membahas isu-isu seperti waktu dan ingatan, keagungan dan avant-garde, serta hubungan antara estetika dan politik. Sepanjang diskusinya, ia membahas hubungan yang erat namun problematis antara modernitas, kemajuan, dan kemanusiaan, serta transisi menuju postmodernitas. Lyotard mengklaim bahwa tugas sastra, filsafat, dan seni adalah menjadi saksi dan menjelaskan transisi yang sulit ini. Kontribusi penting terhadap perdebatan estetika dan filosofis ini akan sangat menarik bagi mahasiswa filsafat, sastra, teori budaya, dan politik.
Penulis | : | Jean-François Lyotard |
---|---|---|
Penerbit | : | BASABASI |
Tahun terbit | : | 2023 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 292 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500