Teori spirit merupakan teori yang sudah klasik—dan oleh karenanya penting—dalam ilmu psikologi. Terhadap penerapan atas teori ini, para ilmuwan sudah melakukannya dalam berbagai ranah yang mungkin “berada di luar” objek kajian psikologi murni, seperti dalam agama, mitologi, filsafat, antropologi, dan sebagainya. Nah, buku ini adalah upaya Carl Gustav Jung, sebagai salah seorang eksponen utama psikologi klasik, dalam rangka menerapkan—bahkan mengembangkan—teori spirit yang “bertebaran” di dalam ranah kemanusiaan, seni, dan sastra. Bagi orang yang ingin mengetahui bagaimana seorang psikolog menggali spirit di dalam tiga ranah itu, buku ini—tentu saja—recommended.
Di dalam buku ini, Carl Gustav Jung menguak upaya yang tiada lelah seorang Paracelsus dalam menggunakan astrologi sebagai metode psikomedis. Dan, teristimewa, ia menggunakan madzhab yang ia dirikan, yakni psikologi analitis, dalam menjantrah karya sastra (puisi dan prosa). Ia pun dengan amat bijak, mengenang Sigmund Freud dan Richard Wilhelm dalam merekonstruksi spirit bangsa Eropa dengan kontribusi masing-masing yang mengagumkan: psikoanalisis dan psikologi yoga. Terakhir, sebagai seorang psikolog, ia mencoba meneroka dua karya “orang gila” dalam khazanah kesenian Eropa (Ulysses-nya James Joyce dan kubismenya Picasso) menggunakan perspektif keilmuan yang ia tekuni.
Penulis | : | Carl Gustav Jung |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2019 |
ISBN | : | 978-602-7696-99-0 |
Halaman | : | 272 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500