Tuhan, Akal Budi, dan Asal-Usul Keyakinan karya David Hume adalah eksplorasi filosofis tentang hubungan Manusia, Alam, dan Tuhan dalam format dialog klasik yang menegangkan. Melalui Pamphilus sebagai narator, dan tiga tokoh utama—Cleanthes, Philo, dan Demea—dibawa menelusuri perdebatan antara design-argument, skeptisisme rasional, dan kesederhanaan iman. Hume menantang pembaca untuk menimbang bukti pengalaman, analogi, dan batas nalar manusia dalam memahami yang transenden. Cleanthes menekankan keteraturan Alam sebagai cerminan kecerdasan Ilahi, sementara Philo mengingatkan bahwa analogi manusia terhadap Alam tidak menjamin kepastian. Demea menegaskan nilai iman, kerendahan hati, pengakuan keagungan Tuhan, serta menyoroti risiko kesombongan nalar. Dengan membiarkan berbagai perspektif berdialog, Hume menunjukkan bahwa keraguan konstruktif bisa memperdalam pemahaman sekaligus menjaga kebijaksanaan spiritual. Relevansi karya ini beresonansi di era modern; ketika sains, pluralisme, dan keyakinan bertemu dalam ketegangan. Pemikiran Hume mendorong refleksi kritis, kesadaran epistemik, dan penghayatan terhadap misteri eksistensi.
| Penulis | : | David Hume |
|---|---|---|
| Penerbit | : | IRCiSoD |
| Tahun terbit | : | 2025 |
| ISBN | : | - |
| Halaman | : | 172 |
Dr. Fu’ad Farid Isma’il & Dr. Abdul Hamid Mutawalli
Rp 70.000 25%
Rp 52.500