Semua ini berasal dari imajinasi George Orwell pada tahun 1949, ketika ia menulis sebuah visi distopia tentang dunia yang dikuasai oleh kekuasaan totaliter mutlak. Dalam novel 1984, yang tetap relevan dan populer sejak pertama kali diterbitkan, pembaca diajak menyusuri dunia kelam yang terasa tegang penuh ancaman. Polisi Pikiran, Doublethink, Newspeak, Big Brother—istilah dan konsep ini, yang semula hanya hidup dalam fiksi, kini telah menyusup ke dalam kenyataan sehari-hari di sekitar kita. Dan menjadi kunci untuk memahami bagaimana kebebasan dikikis serta bagaimana penindasan bekerja dalam senyap. Tokoh utamanya adalah Winston Smith yang bersama Julia, menjalani cinta sebagai bentuk pemberontakan terhadap Partai. Namun mereka hidup di bawah rezim yang mengawasi setiap gerak, setiap kata, bahkan pikiran. Teknologi pengawasan yang dulu terasa fiktif, kini terasa sangat familier dan telah menjadi bagian dari hidup kita. Buku ini adalah novel terakhir George Orwell, namun dunia yang ia ciptakan tak pernah benar-benar pergi. Ia terus hadir sebagai cermin bagi zaman kita hari ini, dan sebagai peringatan abadi untuk masa depan.
Penulis | : | George Orwell |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 382 |