Buku ini mengkaji fenomena sosial politik lokal yang menjadikan agama sebagai komoditas publik untuk memenuhi kepentingan politik dan kekuatan ekonomi. Secara teknis, buku ini menjawab dua persoalan utama dalam politik lokal di tanah air, yaitu: “Bagaimana tim pemenangan calon kepala daerah melakukan komodifikasi agama dalam pilkada?” Dan “apa motif mereka melakukan komodifikasi agama dalam pilkada?” Secara garis besar, buku ini menguraikan secara komprehensif bentuk-bentuk komodifikasi agama yang dilakukan oleh sejumlah pihak untuk memenangkan politik lokal di Indonesia. Bentuk pertama, misalnya, melalui penggunaan sejumlah ayat al-Qur’an yang tematik dengan ideologi antipemimpin kafir, penggunaan masjid sebagai ruang dakwah politik, gerakan subuh berjamaah sebagai pembanding serangan fajar dari tim sukses lawan politik, khotbah Jum’at, tamasya al-Ma’idah, dan spanduk fatwa penolakan shalat jenazah bagi pendukung politikus nonmuslim. Kehadiran buku ini dimaksudkan untuk mengantar dan merangsang pemerhati dan pembaca untuk merefleksikan substansi agama dalam skenario komoditas politik sepanjang perhelatan kontestasi pemilihan kepala daerah di Indonesia dewasa ini. Bagi pemerhati studi agama dalam konteks politik, buku sederhana ini mungkin tidak memberikan informasi baru tentang komodifikasi agama dalam kontestasi politik. Akan tetapi, penulis berharap buku ini dapat memberi arah baru terhadap rajutan literatur studi agama dalam politik.
Penulis | : | Muhammad Chabibi |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2022 |
ISBN | : | 978-623-189-175-4 |
Halaman | : | 278 |