Agama sudah menjadi bagian integral dari kebudayaan manusia selama ribuan tahun, namun hanya dalam dua abad terakhir ini para pemikir meyakini bahwa agama bisa dijelaskan dengan analisis kritis dan ilmiah. Kapan dan bagaimana agama muncul? Kekuatan atau motif apa yang menciptakannya? Apakah agama itu rasional atau emosional? Apakah agama dapat memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat? Mengapa agama hadir secara mapan dan universal dalam kehidupan manusia?—Adalah pertanyaan-pertanyaan yang telah menarik perhatian beberapa pemikir terkemuka di era modern, termasuk Clifford Geertz, yang pandangannya dirujuk oleh Daniel L. Pals untuk menggenapi tujuh teorinya tentang agama, dalam bukunya yang berjudul Seven Theories of Religion. Menurut Daniel L. Pals, Geertz mungkin adalah satu-satunya ilmuwan Amerika (dengan sedikit pengecualian terhadap Eliade) yang tidak tertandingi dalam upayanya menggambarkan studi-studi agama yang rumit, supaya dapat dipahami dari sudut-sudut lain dalam pengalaman dan pemahaman manusia. Tidak perlu pula dijelaskan bahwa pendekatan interpretatifnya, yang melihat semua agama langsung melalui kacamata pemeluknya, adalah kelanjutan dari rintisan yang dilakukan oleh Eliade dan Evans-Pritchard. Ini adalah jalan pendekatan yang sama sekali terpisah dari fungsionalisme dan reduksionisme—pendekatan yang menuju ke sebuah apresiasi terhadap kekhasan dimensi-dimensi kemanusiaan dalam beragama, serta ide, sikap dan tujuan yang timbul dari agama tersebut.
Penulis | : | Daniel L. Pals |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCISOD |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978 |
Halaman | : | 80 |