Pernahkah Anda mendengar atau mempelajari mengenai teori emanasi? Jika pernah maka ketahuilah bahwa tokoh pertama yang mencetuskan teori ini adalah Al-Farabi sehingga ia digelari Bapak Neoplatonisme Islam. Teori emanasi, yang merupakan ramuan cerdas dari ide emanasi Plotinus yang dipadukan dengan konsep Prima Causa Aristoteles, ide-ide abadi Plato, kosmologi Ptolomeus, serta teori jiwa kognitifnya kaum Stoa, dimaksudkan oleh Al-Farabi sebagai model teoretis untuk menjawab problem-problem teologis yang berkembang kala itu, utamanya problem penciptaan. Al-Farabi, yang merupakan filsuf muslim terbesar kedua setelah Al-Kindi, juga dianggap sebagai Bapak Filsafat Politik Islam karena teorinya tentang al-madinatul fadhilah (negara utama). Filsuf setelahnya menyebutnya “Guru Kedua” dengan Aristoteles sebagai “Guru Pertama”. Di dalam buku ini, selain riwayat kehidupannya, kita akan menemukan fakta bahwa eskponen Al-Farabi bukan sekadar filsafat karena diketahui ia memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi perkembangan sains. Ia dikenal telah berhasil memecahkan problem pelik dalam logika yang jawabannya kelak memberi kemungkinan lahirnya logika non-Aristotelian. Di dalam fisika, ia menemukan konsep vakum; di dalam psikologi, ia mendahului Sigmund Freud dalam hal interpretasi mimpi; dan, di dalam linguistik, ia mengembangkan teori linguistik silogistik. Adapun di dalam teori musik, ia disebut sebagai orang besar kedua setelah Pythagoras. Ia bahkan menemukan relasi musik dengan pengobatan sehingga lahirlah ilmu terapi musik.
Penulis | : | Iklil Pradigta |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 100 |