“Sesungguhnya, Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi Dia memandang hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim).
Tidak bisa dimungkiri, hati memiliki kedudukan utama dalam perjalanan hidup manusia. Sering kita mendengar ungkapan “orang itu tak punya hati” atau “hatinya baik” sekadar untuk menandai yang bersangkutan sebagai insan mulia atau tercela.
Lebih luas lagi, konon, hati merupakan “persemayaman” Tuhan dalam diri manusia. Hati menjadi media komunikasi antara seorang hamba dengan Sang Khaliq. Tidak hanya itu, hati juga menjadi kunci sukses seseorang dalam menjalani hidup, baik sesama makhluk Tuhan maupun menapaki laku spiritual (ruhani). Tak ayal, jika Rasulullah Saw. pernah menuturkan jika engkau tengah dikungkung permasalahan yang akal tidak bisa lagi menimbang, maka bertanyalah (meminta nasihat) pada hatimu.
Hanya saja, mendengarkan suara hati tak semudah mendengar suara dari MP3, misalnya. Selain itu, kita pun mengalami kesulitan untuk membedakan antara bisikan hati dengan lesakan-lesakan nafsu. Oleh karena itu, bagaimana cara menajamkan hati dan sekaligus mendengarkan bisikannya?
Buku ini hadir untuk menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, di dalam buku ini juga dijelaskan; apa itu hati (qalbun)? Mengapa hati menjadi begitu penting bagi kehidupan manusia, bukankah bolak-baliknya hati lebih cepat dibanding dengan air yang mendidih? Apa saja kiat-kiat yang bisa kita lakukan agar hati menjadi “hidup” dan memiliki kekuatan?
Silakan Anda menyigi buku ini, dan temukan jawabannya. Selamat membaca.
• Hakikat hati
• Mengenali hati dan menjadikannya sebagai teman hidup
• Rahasia-rahasia kekuatan hati
• Cara tepat merawat hati
• Hatimu adalah kendaraan suksesmu
Penulis | : | Iqra' Firdaus |
---|---|---|
Penerbit | : | Safirah |
Tahun terbit | : | 2016 |
ISBN | : | 978-602-0806-77-8 |
Halaman | : | 224 |
Mojdeh Bayat & Muhammad Ali Jamnia
Rp 60.000 25%
Rp 45.000