“Semakin kuat keyakinan kita bahwa hanya Allah Swt. yang kuasa memberikan pertolongan, maka akan semakin tangguh kita menghadapi musibah. Sebaliknya, semakin kita mencari penolong selain Allah Swt., maka semakin resah hati kita dan semakin jauh dari pertolongan-Nya.” (KH. Abdullah Gymnastiar, pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhid, Bandung.)
“Penderitaan sesungguhnya adalah ketika kamu kehilangan kepercayaan diri dan harapan. Ketika Allah Swt. tidak ada dalam tujuan hidupmu.” (Helvy Tiana Rosa, penulis buku Tanah Perempuan.)
***
Terdapat hikmah yang besar di balik ujian dan nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. kepada hamba-hamba-Nya. Orang yang mampu “menangkap” hikmah di balik musibah dapat dipastikan sebagai pribadi yang tangguh. Keistimewaan ini hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang menganggap musibah sebagai bagian dari kasih sayang-Nya.
Sementara, orang yang menyikapi musibah dengan wajah muram, menyalahkan ketentuan Allah Swt., serta berprasangka buruk kepada-Nya, niscaya tidak akan mendapatkan hikmah apa pun. Alih-alih memperoleh hikmah, kehidupannya bakal terasa susah lantaran jauh dari rahmat-Nya.
Nah, buku ini memberi tahu pembaca cara-cara indah menghadapi musibah. Mengubah musibah menjadi berkah!
Penulis | : | Affan Fajrul Falaq |
---|---|---|
Penerbit | : | Noktah |
Tahun terbit | : | 2017 |
ISBN | : | 978-602-61834-9-1 |
Halaman | : | 228 |