Buku kumpulan esai ini cukup unik dan menarik. Ditulis dengan gaya “wicara” yang santai, bahkan parodik, bahkan terkadang cenderung selenge’an, tetapi tidak mengaburkan fokus pada pokok masalah. Demikianlah barangkali “genre” kaum milenial dalam melancarkan kritik: serius sekaligus pada saat yang sama “main-main”, dan anehnya, “main-main”-nya serius. Kalau kita baca, tema-tema yang diangkat terbilang berat: problem krusial yang melanda bangsa Indonesia kontemporer secara umum, juga masalah-masalah pelik yang mengungkung umat Muslim secara khusus. Namun, karena kesemuanya dibicarakan oleh seseorang dengan bakat humor yang cerdas, kita sebagai pembaca dibuat mengernyitkan dahi justru ketika kita sedang diajak tertawa—begitu pun sebaliknya. Esai-esai yang tertuang dalam buku ini dibagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama menyoroti sejumlah peristiwa yang relevan dengan ontran-ontran keislaman. Lalu, bagian kedua difokuskan buat ngomongin tentang dinamika pendakwah umat Muslim. Dan, bagian ketiga adalah tentang peristiwa sosial-politik mutakhir. Di bagian banyak esai, dengan cerdasnya, penulis membidik suatu persoalan “atomik”, namun entah bagaimana kemudian secara mengalir dibuat untuk melihat problem “jagat raya”, dengan nilai tambah, sekali lagi, ditulis menggunakan metodologi rasan-rasan. Praktis, dengan membacanya, kita akan terhibur tipis-tipis, dan akan dibuat untuk meloncat dari satu esai ke esai lainnya demi menemukan rasan-rasan yang lebih “pecah”.
Penulis | : | Anwar Kurniawan |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2022 |
ISBN | : | 978-623-5348-09-4 |
Halaman | : | 178 |