Belakangan ini, umat Islam Indonesia sedang diuji oleh Tuhan. Tragedi demi tragedi kekerasan atas nama agama terjadi di mana-mana, baik kekerasan fisik, wacana, maupun simbolik, hingga membuat hati siapa saja terenyuh. Dan, sangat disayangkan, pelakunya adalah ormas-ormas Islam sendiri, yang pada umumnya bercorak radikal dan ekstremis. Mereka berpikir eksklusif, memaksakan kehendak, seolah hanya pendapat mereka saja yang benar dan yang lain salah, sehingga pihak lain harus ikut ke dalam golongan mereka. Demi menegakkan kebenaran versi mereka itu, mereka sampai hati melakukan tindak kekerasan terhadap saudara-saudara seagama dan sebangsa mereka, sesuatu tindakan yang justru tidak islami. Buku kumpulan tulisan Aksin Wijaya, Nur Rif'ah Hasaniy, dan Tati Nur Pebiyanti ini berusaha menelaah fenomena tersebut dalam perspektif teologis, filosofis, dan sosiologis keindonesiaan. Tragedi keberislaman di tengah-tengah pandemi COVID-19 pun tak luput dari tilikan mereka. Hasil refleksi mereka menyegarkan kembali kesadaran kita akan model keberislaman yang santun, moderat, inklusif, pluralis, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Lewat buku ini, mereka seolah hendak mengatakan, kita boleh punya standar kebenaran dan keberislaman yang berbeda dengan yang lain, namun kita tak boleh mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
Penulis | : | Aksin Wijaya, Nur Rif'ah Hasaniy, Tati NUr Pebiyanti |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2021 |
ISBN | : | 9786236166109 |
Halaman | : | 294 |