Seandainya Ibnu Rusyd tidak pernah dilahirkan ke dunia maka kebangkitan Eropa akan tertunda beberapa abad. Sebab, karya dan pemikirannya menjadi sumbu dari bangkitnya Era Pencerahan dan Renaissance di Eropa. Minat bangsa Eropa terhadap karya dan pemikirannya sangatlah besar sehingga pada abad ke-13, muncul dua kelompok besar filsuf dan ilmuwan yang mengaku sebagai pengikutnya, yaitu Averroisme Latin yang berpusat di Universitas Paris dan Universitas Padua, serta Averroisme Yahudi yang tersebar di Spanyol dan Italia. Eksponen Averroisme Latin adalah Siger of Brabant, Boethius of Dacia, William of Auvergne, Philip the Chancellor, Albertus Magnus, Giordano Bruno, dan lain-lain. Sementara, eksponen Averroisme Yahudi adalah Maimonides, Isaac Albalag, Joseph ben Caspi, Moshe Narboni, Elijah Delmedigo, Levi ben Gersonides, Leone Ebreo, dan Baruch Spinoza. Di dalam buku ini, juga dibahas—selain riwayat hidup—kontribusi Ibnu Rusyd di dalam sains. Karyanya, Al-Kulliyah fi ath-Thibb, menjadi buku teks di universitas-universitas Eropa selama berabad-abad. Ia adalah orang pertama yang mendeteksi adanya penyakit yang sekarang disebut sebagai parkinson dan teori tentang retina mata. Di bidang astrofisika, ia bersama Ibnu Bajjah adalah orang pertama yang mengamati keberadaan bintik matahari. Ia juga dianggap sebagai penggagas ilmu astrofisika dengan mengkaji fenomena-fenomena astronomis berdasarkan prinsip-prinsip fisika Aristotelian. Dikatakan pula bahwa ia mendirikan psikologi kognitif.
Penulis | : | Iklil Pradigta |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 100 |