Orang-orang bisa saja berkata: “Kehilangan adalah bagian dari hidup.” Tapi siapa yang bisa benar-benar siap menerima kehilangan, terlebih kehilangan seorang ibu? Aku membayangkan suatu pagi, Ibu akan kembali membangunkanku dengan suara lembutnya, menyuruhku mandi sebelum kesiangan, menyiapkan sarapan kesukaanku. Namun, semakin aku berpegang pada bayangan itu, semakin aku disiksa oleh kenyataan bahwa hari itu tidak akan datang lagi. Tidak pernah. Aku mulai menyadari kini rumahku kehilangan nadinya. Dinding tetap berdiri, pintu tetap terkunci rapat, genting tetap melindungi penghuninya dari hujan—tapi semua itu hanyalah kerangka tanpa jiwa. Jiwa rumah adalah Ibu, dan ketika beliau tiada, aku merasa tidak punya tempat lagi untuk benar-benar pulang. Sampai akhirnya aku perlahan-lahan memahami bahwa pulang bukanlah satu titik yang tetap, melainkan perjalanan yang bergerak bersama hidup kita. Pulang adalah saat kita merasa diterima, merasa cukup, merasa utuh.
Penulis | : | Sora Iskala |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 164 |