Sebagai buah pikir manusia, karya warisan Asy-Syafi'i--sebaik apa pun dan sehebat apa pun--tetap harus disikapi sebagai karya manusia yang tidak lepas dari kekurangan. Untuk itu, karya-karyanya sedapat mungkin diupayakan "dibaca" terus dan didialogkan dengan kekinian. Dengan demikian, kita tidak kehilangan masa lalu, dan ada kesinambungan antara masa lalu, saat ini, dan masa depan.
Bagian-bagian mana saja yang sudah sepatutnya kita dialogkan dengan waktu kekinian? Bagaimana caranya membawa warisan masa lampau itu ke masa sekarang: mencomot bagian-bagiannya yang penting saja kemudian meramu dengan keilmuan sekarang, ataukah meleburnya dan selanjutnya mencetak ulang dengan cita rasa yang berbeda?
Buku ini menyediakan jawaban atas permasalahan-permasalahan tersebut.
Penulis | : | Damanhuri |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2016 |
ISBN | : | 978-602-391-221-6 |
Halaman | : | 208 |